Dampak kekeringan dan
banjir kini dirasakan semakin besar dan resiko pertanian semakin meningkat dan
sulit diprediksi. Sementara itu, tekanan penduduk yang luar biasa menyebabkan
kerusakan hutan dan daur hidrologi tidak terelakkan lagi. Indikatornya, debit
sungai merosot tajam di musim kemarau, sementara di musim penghujan debit air
meningkat tajam.
Rendahnya daya serap dan kapasitas simpanan air di DAS ini menyebabkan pasokan air untuk pertanian semakin tidak menentu. Kondisi ini diperburuk dengan terjadinya kekeringan argonomis akibat pemilihan komuditas yang tidak sesuai dengan kemampuan pasokan airnya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limpahan air hujan adalah dengan membangun embung. untuk itulah, pada hari Selasa (3/11) Babinsa Koramil 07/Bangsri Kodim 0719/Jepara Koptu Riyanto bersama kelompok tani Mugi Mulyo membuat embung di Desa Guyangan Kecamatan Bangsri.
Dengan dibangunnya embung tersebut diharapkan pada musim penghujan nanti, air hujan bisa diserap dengan baik sehingga pasokan air tanah bisa terjada dan pada musim kemarau yang akan datang diharapkan ada ketersediaan air tanah sehingga kasus kekeringan seperti saat ini bisa sedikit teratasi. (ptr-01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar